Jangan Tertukar Antara Migren San Sinusitis
Temuan para pakar
kesehatan menyebutkan, satu macam gejala bisa diterjemahkan menjadi dua
indikasi penyakit sekaligus. Salah satunya adalah migren yang sering
diduga sebagai gangguan sinusitis.
Dr.Eric Erros, D.O, ahli saraf
dan direktur Scottsdale Headache Center di Arizona Neurogical Institute
pernah melakukan penelitian terkait dengan gangguan pada sinus dan
migren. Survei dilakukan terhadap 100 penderita sakit kepala yang
mengaku mengalami sinusitis. Nyatanya, 89 % relawan ini sebenarnya mengalami migren.
Migren dan sinusitis memiliki kemiripan gejala seperti sakit kepala,
nyeri di daerah wajah, hidung, dan mata berair. Kemiripan ini berimbas
pada kekeliruan diagnosis, yang berujung pada kesalahan pengobatan.
"Biasanya, para penderita sakit kepala hanya mengonsumsi obat pereda
nyeri biasa. Padahal, obat ini tidak efektif sama sekali, baik untuk
penderita migren maupun penderita sinusitis," ungkap Brian M.Grosberg,
MD, Direktur Inpatient Headache Program di Montefiore Headache Center. Solusinya, kenali lebih jauh gejala sinusitis dan migren. Perlu
dipahami, sinusitis lebih sering dipicu oleh alergi cuaca. Gejala yang
muncul adalah demam, sesak napas, adanya lendir berwarna hijau di dalam
hidung.
Sementara migren memiliki gejala yang khas, yaitu nyeri
hanya di satu sisi kepala, dengan insensitas mulai dari sedang hingga
berat. Nyeri ini akan lebih parah bila kita melakukan aktivitas fisik.
Grosberg juga menambahkan, orang yang mengalami migren biasanya akan
sensitif sekali pada cahaya atau suara.
Bila sudah paham Perbedaan Antara Migren Dan Sinusitis, barulah kita bisa menjatuhkan diagnosis dan mengobati
diri sendiri. Tapi, bila kita sendiri tak yakin, sebaiknya
berkonsultasi ke dokter. Pertolongan dari dokter akan menjamin kita
mendapat pengobatan yang lebih tepat dan efektif
Suber : (kompas)
Sponsor : Obat Sinusitis Tradisional